72 Siswa SD Ikut Olimpiade Sains Nasional

RATAHAN, Rabu (08/03). Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) kembali digelar, setelah sebelumnya telah dilakukan seleksi di 12 kecamatan yang ada di Mitra.

“Para peserta yang ikut kali ini sudah lewat tahapan penjaringan dari tingkat kecamatan dan tentunya berhak ikut di tingkat kabupaten,” terang Kepala Dinas Pedidikan Djeli Waruis MM.

Waruis, mengatakan 72 peserta OSN tingkat SD yang diambil di 12 kecamatan sudah merupakan pemenang, meskipun nantinya tetap kita mencari yang akan diutus ke tingkat propinsi.

Dimana yang akan diikutkan di propinsi, sesuai mata pelajaran yang dilombakan yakni IPA dan Matematika untuk tingkat SD.

Waruis optimis, prestasi yang dicapai anak anak Mitra, tidak kalah dengan yang ada di daerah lain, karena dibuktikan sempat beberapa siswa mencetak prestasi yang membanggakan baik tingkat propinsi maupun nasional. Pihaknya yakin anak anak yang nantinya ke tingkat selanjutnya mampu bersaing dengan daerah lain, sehingga inti OSN dalam peningkatan SDM bisa membuahkan hasil dan berdampak bagi perkembangan mitra kedepannya.

Kemenkopolhukam Kunjungi Mitra, Website Kembali Aktif

Ratahan, Senin (06/03). Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polhukam RI)  melalui Kelas Depan (Keasdepan) 2 /VII Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika melaksanakan Kunjungan Kerja ke  Kabupaten Minahasa Tenggara dalam rangka Rapat Koordinasi dengan unsur Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara. Hadir pada kesempatan ini, Asisten Deputi  (Asdep) Kordinasi Telekomunikasi dan Informatika Kemenko Polhukam Marsma TNI Dr. Sigit Priyono, GSC, SIP, MSc  didampingi Kepala Bidang Telekomunikasi Asisten Deputi 2/VII Kemenko Polhukam, Kolonel Benny Pasaka, SAP, MSc bersama Tim. Dalam kunjungan kerja ini dilaksanakan pertemuan di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara  di hadiri oleh Ketua DPRD Kab. Minahasa Tenggara Drs Tafiv Watuseke besarta anggota DPRD, Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Ir Farry Liwe, MSc bersama perangkat daerah Kabupaten Minahasa Tenggara.

Maksud kedatangan Tim Kemenko Polhukam ke Kab. Minahasa Tenggara dalam rangka menanggapi serta tindak lanjut surat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Minahasa Tenggara mengenai permohonan Hosting di Kemenko Polhukam RI.

Dalam pemaparan Ketua Tim Marsma TNI Dr. Sigit Priyono, GSC., SIP, MSc memaparkan topik di bidang Komunikasi dan Informasi khususnya tentang kemanan Informasi serta  di tindak lanjutinya surat permohonan dari Kepala Dinas dengan disediakannya fasilitas hosting website Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara  di Servernya Kemenko Polhukam dimana standar kemanan websitenya telah memenuhi standar keamanan internasional dengan nilai A+  dan menurut hasil assessment SSL (Secure Socket Layer) telah memenuhi 3 standar internasional yaitu :  PCI DSS, HIPAA dan NIST.

Dalam dialog dengan Tim dari Kemenko Polhutkam dengan jajaran Pemerintah Kab.Minahasa Tenggara  bersama perangkat daerah dan staf khusus Bupati beserta anggota DPRD  menyampaikan isu-isu strategis khususnya bidang komunikasi dan Informasi yang menjadi perhatian di Kabupaten Minahasa Tenggara.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara menyampaikan terima kasih  kepada Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polhukam) RI atas kunjungannya di Kabupaten Minahasa Tenggara serta atas bantuannya telah memberikan fasilitas Hosting pada Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara.

Keesokan harinya yakni Selasa, Tim Kemenkopolhukam, melakukan survey di wilayah terluar dan pesisir antaranya Pantai Lakban. Ini dimaksudkan agar tim melihat dari dekat topografi Kabupaten Mitra. Pada Rabu, Tim meninjau Kantor Diskominfo sekaligus berdialog mengenai sistem keamanan teknologi. Serta bertatap muka dengan Bupati Mitra James Sumendap, SH di Lamet. Pada kesempatan itu, Bupati berharap Tim Kemenkopolhukam memberikan masukan ke pemerintah pusat agar lebih memberikan perhatian khusus pada daerah yang berbatasan dengan negara lain. Apalagi kata Bupati, perairan atau laut bisa menjadi pintu masuk untuk jalur transit ideal jaringan teroris.