Pemkab Mitra Antisipasi Keamanan Idul Fitri dan Pengucapan Syukur

          

Ratahan, Kamis (22/06/2017). Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Pemkab Mitra) menggelar rapat koordinasi untuk menghadapi hari raya Idul Fitri pada 25-26 Juni dan pengucapan Sykur pada 2 Juli. Rapat dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Ir Farry Liwe MSc, didampingi para Asisten, Pol-PP dan Dinas Perhubungan, bersama Polres Minsel Mitra, Kodim 1302 Minahasa, BKSAUA,FKUB, BAMAG, PHBI.

Dibahas mengenai pelaksanaan malam Takbiran, dimana untuk Minahasa Tenggara pelaksanaan malam Takbiran dipusatkan di Kecamatan Belang. Untuk sholat Ied dilaksanakan di masing-masing Mesjid. Kapolres Minsel AKBP Arya Perdana menghimbau agar peserta malam takbiran harus menjaga keamanan. Kendaraan tidak menggunakan knal pot racing dan tidak mengkonsumsi minuman keras. Pihaknya menurunkan 300 personel yang nantinya di back up juga oleh Polda Sulut.

Sekda Mitra Ir Farry Liwe meminta agar masyarakat jangan berlebihan pelaksanaannya, sebab ini demi keamanan serta ketertiban bersama. Karena inti dari pelaksanaan dua hayatan ini adalah demi kerukunan. Sehingga harus tetap waspada terhadap para pendatang luar daerah yang dianggap tidak jelas. Tindakan tegas untuk memulangkan pendatang tak memiliki identitas dan tujuan jelas, perlu dilakukan. Dan pada pengucapan nantinya, haruslah menjadi tuan rumah yang baik.

Masyarakat Touluaan Terus Lestarikan Mapalus

           

Touluaan, Senin (19/06/2017). Budaya mapalus atau bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, terus dilakoni masyarakat Desa Ranoketang Atas dan Ranoketang Atas Satu Kecamatan Touluaan. Secara bahu membahu dengan saling membantu satu sama lainnya, masyarakat di dua desa tersebut melakukan kerja bakti di lahan perkebunan dan kawasan pertanian serta persawahan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pekerjaan kali ini dibagi dua titik yaitu Tanahi (jalan putus) atau jalan yang terputus akibat longsor maupun tertimbun tanah, dan Sulee (litir kuala tapela) atau tanggul tanah pembagi persawahan yang jebol. Kegiatan ini dalam kaitan bulan bakti gotong royong dan tujuannya agar jalan perkebunan menjadi lancar tak ada kendala dan guna mendapatkan hasil yang diharapkan.

Camat Touluaan, Meintsi Batubuaja, SE mengatakan, kegiatan mapalus untuk mengerjakan kawasan perkebunan, pertanian dan persawahan secara rutin, berkala dan berkelanjutan dilakukan masyarakat Touluaan. Untuk pekerjaan umum, dipilih setiap hari senin pelaksanaan kerja bakti desa. Bahkan setelah pagi sampai siang pekerjaan untuk desa, sorenya sering dilanjutkan kerja bakti untuk masing-masing jaga. Dan budaya mapalus juga dilakukan di bidang pembangunan rumah, arisan uang dan bahkan arisan makanan. Kegiatan-kegiatan ini sangatlah membantu masyarakat.

Sekda Ingatkan Disiplin ASN

Ratahan, Senin (19/06/2017).  Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Pemkab Mitra) melaksanakan apel Korpri. Sekretaris Daerah (Sekda) Mitra Ir Farry Liwe bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dalam sambutannya, Sekda mengatakan bahwa apel sebagai wujud nyata kesadaran Aparatur Sipil Negara (ASN) tentang kedisiplinan untuk peningkatan kompetensi dan kemampuan profesionalisme.

Dari kegiatan apel, jajaran ASN Pemkab Mitra sekiranya akan semakin kokoh rasa nasionalismenya. Begitu juga mengenai wawasan kebangsaan. Sehingga setiap ASN dan Pemkab Mitra secara kelembagaan, dapat meningkatkan pelayanan prima kepada publik.

Dengan adanya apel Korpri, secara langsung dan berkelanjutan telah dilaksanakan pembinaan disiplin, Jiwa Korsa Korps, Etos kerja dan Evaluasi Kinerja bagi seluruh Anggota Korpri. Ini sejalan dengan Misi Pemkab Mitra yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional. Sehingga harapnya, ASN memiliki rasa satu korps yang mempunyai kesadaran sosial, jiwa kesatuan, rasa kesetiakawanan  atau solidaritas, serta kebanggaan akan tugasnya sebagai abdi masyarakat sehingga para ASN dalam menjalankan perkerjaan, tidak menunda-nunda untuk menyelesaikan tugas tepat waktu sesuai dengan kebutuhan perkerjaan dan aturan yang berlaku.

Bupati Ibadah KKR Dengan Jemaat GPdI

          

Ratahan, Selasa (12/06/2017). Dengan Tema Mitra Bersyukur, Bupati James Sumendap, SH mengikuti Ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Jemaat GPdI se-Mitra di objek Wisata Lamet, Tosuraya Barat Kecamatan Ratahan, dengan Pembicara Ketua Umum Majelis Pusat GPdI, Pdt Dr Johny Weol M. Min, M. Div, MM, MTh.
Ketua Panitia Pelaksana Fhebe Punuindoong dalam laporan mengatakan, kegiatan KKR kali ini juga untuk mensyukuri berbagai berkat yang Mitra terima sejak di kepemimpinan Bupati karena telah membawa Mitra semakin hari semakin baik.
Bupati mengatakan, hampir 4 tahun dirinya memimpin Mitra, ini pertama kalinya dirinya melaksanakan KKR. Katanya, Ibadah KKR ini adalah bentuk ucapan syukur atas berkat Tuhan bagi rakyat Mitra, sekaligu syukuran terpilihnya putra Mitra sebagai Ketua Majelis Pusat GPdI. Ini menandakan bahwa rakyat Mitra pastinya selalu dipakai oleh Tuhan untuk melaksanakan perkara besar, terutama di bidang pelayanan.

Bupati menegaskan mengenai pentingnya kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih masyarakat Mitra terkenal juga dengan budaya kebersamaan dan saling topang menopang, bukannya saling menjatuhkan. Sehingga kebersamaan harus terus dipupuk jangan sampai terpecah belah.

Hadir Ketua Majelis Daerah GPdI, Yvonne Awuy Lantu beserta jajaran Ketua Majelis Pusat GPdI, Pdt Gustav Panjaitan MTh, Pdt DR Robert Longkutoy, Pdt DR WJ Kumolontang, Sekum MP Pdt John Lumenta MTh, beserta jajatan MP GPdI, unsur MD GPdI Sulut, Ketua DPRD Mitra Drs Tavif Watuseke dan anggota DPRD Sammy Pongilatan, Sekda Ir Farry Liwe, para asisten dan pejabat Pemkab Mitra.

Pendidikan Keluarga Adalah Hal Utama

Tombatu, Kamis (08/06/2017). Bertempat di Resto Tombatu, Dinas Pendidikan Minahasa Tenggara (Mitra) bersama Propinsi Sulut melaksanakan Sosialiasi Pendidikan Keluarga. Tampil sebagai pembawa materi, Aria Ahmad dari Direktorat Pendidikan Keluarga, Dirjen PAUD dan Dikmas, Kementerian Pendidikan. Juga menghadirkan instruktur pendidikan keluarga kabupaten, Sherly Sorongan MSi, instruktur Provinsi, Dra Jelly Ratulangi.

Menurut Aria, anak harus mendapatkan pendidikan yang tepat. Dalam upaya mewujudkannya, peran orang tua sangatlah menentukan. Langkahnya antara lain, diperlukan sinergitas antara orang tua dan guru dalam mendidik anak. Dimana perilaku anak harus diketahui oleh orang tua dan guru sehingga didapatlah metode yang tepat untuk mendidik anak. Landasannya sejalan dengan azaz tri pusat pendidikan, sektor keluarga, masyarakat dan sekolah harus saling bersinergi dalam mendidik anak.

“Pendidikan keluarga merupakan hal yang pertama dan utama, yang memiliki pengaruh besar terhadap prilaku individu. Kondisi saat ini, orang tua sebagai pendidik pertama dan utama belum siap, termasuk belum adanya sinergi dengan sekolah. Ini yang menjadi salah satu alasan, sehingga Kementerian pendidikan melaksanakan sosialisasi pendidikan keluarga,” tukasnya.

Kegiatan yang diikuti oleh para pimpinan PAUD dan TK, serta Kepala Sekolah SD, SMP dan pengawas se-Mitra ini, dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Mitra, Djelly Waruis SPt MM. Pihaknya berharap, sosialisasi ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh peserta, sehingga hasil yang didapat bisa diimplementasikan di unit kerja maupun lingkungan masing-masing.

Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Disdik Mitra, Sarah Kindangan, SPd, MPd mengatakan, kegiatan sosialisasi ini penting dilakukan sebagai tindaklanjut dari program kementerian Pendidikan. Karena melalui sosialisasi, peserta diharapkan dapat mengetahui cara penyusunan petunjuk pelaksanaan kegiatan pendidikan keluarga,” tukas Kindangen.

Pasar Rakyat Dibangun di Kalait

Touluaan Selatan, Kamis (08/06/2017). Upaya Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) untuk menggerakan perekonomian rakyat dan peningkatan taraf hidup masyarakat, terus dilakukan secara merata di semua wilayah. Kali ini Pemkab Mitra pembangunan Pasar Rakyat di Desa Kalait Tiga.

Menurut Camat Touluaan Selatan Silfana Eva Makaenas, pembangunan Pasar Rakyat ini telah mulai dilaksanakan yang diawali dengan peletakan batu pertama pembangunan kios/hanggar atau lapak yang nantinya diperuntukan bagi pedagang/penjual. Anggaran pembangunan bagian dari Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. “Dengan adanya Pasar Rakyat ini, tentunya bukan hanya Kalait Raya saja yang akan merasakan manfaat dari fasilitas publik ini. Sudah pasti banyak pihak akan mensyukurinya ketika Pasar Desa di Kalait sudah mulai beroperasi,” imbuhnya.

Dikatakan, masyarakat Touluaan Selatan sangat berterima kasih akan perhatian Bupati Mitra James Sumendap, SH yang melakukan pembangunan sampai ke pelosok desa. Apalagi sebelumnya telah dibuka jalan penghubung Desa Tambelang-Suhuyon, dan Desa Tambelang-Kalait. Dengan demikian, prasarana penunjang perekonomian rakyat yang representatif, akan mendongkrak tingkat kesejahterahan masyarakat.

Kadis Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Marie Makalow didampingi Kabid Perdagangan Teddy Langoy, SP mengatakan, pihaknya akan memback up dan mensuport penuh terhadap program tersebut. Bahkan jika roda perekonomian berkembang pesat dan begitu cepat, maka direncanakan akan dibangun lagi Pasar Rakyat di desa lain.

 

Mitra dan Sulut Perkuat Penanganan Bencana Daerah

Ratahan, (Kamis, 08/06/2017). Pemkab Minahasa Tenggara (Mitra) bekerjasama dengan Biro Kesra Setda Pemprov Sulut menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penguatan Penanganan Bencana Daerah Tahun 2017, di Aula Kantor Bupati Mitra.

Asisten I Kabupaten Mitra, Drs GH Mamahit dalam sambutannya mengatakan, dengan adanya Rakor ini, harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar koordinasi dalam rangka penanganan bencana di daerah, bisa lebih kuat dan baik. Apalagi di Mitra, ancaman bencana selalu ada, dimana adanya gunung berapi Soputan yang aktif. Selain itu, kondisi daerah pegunungan, serta daerah pesisir pantai yang sangat luas, maka koordinasi senantiasa terus di lakukan secara sistematis dan terpadu, mulai dari penetapan kebijakan pembangunan, pencegahan bencana tanggap darurat dan rehabilitasi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ir Noldy Liow, dalam sambutan mengatakan, bahwa ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, kondisi geografis, geolofis, hidrologis dan demografis, yang menentukan kemungkinan terjadinya bencana dengan frekuensi yang cukup tinggi. Baik disebabkan faktor alam, non alam maupun faktor manusia. Semua itu berpotensi menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis lainnya. Sehingga pihaknya merasa sangat tepat jika kegiatan tersebut dilaksanakan di Mitra, sehubungan Mitra daerah rawan bencana nomor 2 di Sulut.

Rakor ini juga sebagai upaya bagaimana mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana dan penanganannya, yang bisa terjadi kapan saja yang disebabkan faktor alam maupun disebabkan ulah manusia. Dengan kondisi topografi Mitra, membuat daerah ini rawan bencana. Karena terdapat gunung api aktif Soputan, juga termasuk daerah lawan longsor, rawan banjir dan rawan tsunami di daerah pesisir. Sehingga perlu dilaksanakan rakor untuk memperkuat koordinasi terkait penanganan bencana,tanggap darurat bencana dan upaya antisipasi yang semakin baik serta pola penanganan pasca bencana tepat cepat dan baik.

Tampil sebagai nara sumber rakor yaitu Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Propinsi Sulut, yang adalah juga isteri dari Wakil Gubernur Sulut, dr Kartika Devi Tanos, Mars, Kadis Sosial Mitra Fenggy Wurangian, Kaban BPBD Mitra Ferry Uway.

 

Mundung Satu Tetap Galakan Kerja Bakti

          

Tombatu, Timur, Senin (05/06/2017). Masyarakat Desa Mundung Satu Kecamatan Tombatu Timur tetap terus mengalakan pelaksanaan kerja bakti desa, jaga dan kelompok. Kali ini masyarakat menunjukan komitmen melestarikan dan memelihara tradisi mapalus atau gotong dengan secara bersama-sama membuat jembatan dan talud darurat di jembatan Lumak yang ambruk saat hujan deras Kamis malam lalu.

Adapun jalan penghubung darudat terbuat dari bamboo yang bisa dilintai masyarakat dan dilalui kendaraan bermotor roda dua. Juga talud yang terbuat dari karung plastik diisi dengan tanah dan diatur berjejer. Tujuannya untuk mengantisipasi terjhadinya longsoroan susulan saat turun hujan. Karena di kawasan itu terdapat permukiman penduduk.

Hukum Tua Mundung Satu Heidi Lumintang, S.Sos mengatakan, jembatan Lumak yang dibangun tahun 1980-an sangat vital karena ada 49 KK dan jalur tersebut adalah akses utama ke lahan pertanian, perkebunan dan persawahan. Dan dengan semangat kebersamaan maka jembatan yang ambruk akibat bencana alam derasnya air sungai dan adanya tanah longsor, masyarakat bahu-membahu secara sadar dan suka rela serta bertanggung jawab untuk pro aktif melaksanakan pekerjaan.

Bupati Tinjau Jalan Perkebunan Nazareth-Makalu

Ratahan Timur, Kamis (01/06/2017). Komitmen Bupati Mitra James Sumendap, SH untuk memperhatikan jalan perkebunan dan pertanian di Tahun 2017 ini, terus dibuktikan. Setelah sebelumnya pada waktu lalu menyisir wilayah terluar Moreah Kecamatan Ratatotok, Desa Tonsawang Kecamatan Tombatu dan Desa Kalait Kecamatan Touluaan Selatan, kali ini Bupati wilayah terluar Kecamatan Ratahan Timur dan Pusomaen.

Dengan didampingi Asisten II Drs Robby Ngongoloy dan Kadis Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Ir Dennij Porajou, usai Upacara Apel Hari Kesaktian Pancasila, Bupati menyusuri jalan pertanian dan perkebunan Desa Nazareth Ratahan Timur, Desa Makalu Selatan sampai tembus ke Desa Tatengesan Kecamatan Pusomaen. Sebelum ke Tatengesan, rombongan meyempatkan diri singgah di Desa Wioi.

Meskipun sulitnya medan yang dilalui, tak tanggung-tanggung meskipun rombongan Bupati menggunakan mobil mewah Jeep Wrangler Rubicon berwarna hitam, tetap saja dengan semangat dan tekad yang bulat, Bupati tetap melanjutkan perjalanan. Bahkan ada belasan kilo meter jalur langsung dirintis atau dibuka dengan lindasan ban mobil rombongan untuk menjadi jalan baru nantinya.

Dengan jarak tempuh yang cukup jauh dan wilayah yang berlumpur dan dihalangi pepohonan, rombongan sampai larut malam di perjalanan. Kelelahan rombongan menjadi sirna tatkala di perjalanan berdialog dengan masyarakat setempat.

Di depan Hukum Tua Makalu Selatan dan masyarakat, Bupati mengatakan bahwa perjalanannya bertujuan untuk melihat dari dekat kondisi yang ada. Sehingga benar-benar pihaknya mendapatkan data yang riil di lapangan. Tahun 2018 direncanakan akan dibuka dan langsung dikerjakan jalan baru sepanjang 8 kilo meter supaya masyarakat setempat terbantukan dalam mengolah lahan dan mengeluarkan hasil bercocok tanam.