Toraja, mitrakab.go.id – Bupati Minahasa Tenggara, James Sumendap SH, bersama jajaran pemerintah bersama beberapa anggota DPRD Kabupaten Minahasa Tenggara berkunjunjung ke Toraja. (lebih…)
Toraja, mitrakab.go.id – Bupati Minahasa Tenggara, James Sumendap SH, bersama jajaran pemerintah bersama beberapa anggota DPRD Kabupaten Minahasa Tenggara berkunjunjung ke Toraja. (lebih…)
Touluaan, Senin (19/06/2017). Budaya mapalus atau bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, terus dilakoni masyarakat Desa Ranoketang Atas dan Ranoketang Atas Satu Kecamatan Touluaan. Secara bahu membahu dengan saling membantu satu sama lainnya, masyarakat di dua desa tersebut melakukan kerja bakti di lahan perkebunan dan kawasan pertanian serta persawahan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pekerjaan kali ini dibagi dua titik yaitu Tanahi (jalan putus) atau jalan yang terputus akibat longsor maupun tertimbun tanah, dan Sulee (litir kuala tapela) atau tanggul tanah pembagi persawahan yang jebol. Kegiatan ini dalam kaitan bulan bakti gotong royong dan tujuannya agar jalan perkebunan menjadi lancar tak ada kendala dan guna mendapatkan hasil yang diharapkan.
Camat Touluaan, Meintsi Batubuaja, SE mengatakan, kegiatan mapalus untuk mengerjakan kawasan perkebunan, pertanian dan persawahan secara rutin, berkala dan berkelanjutan dilakukan masyarakat Touluaan. Untuk pekerjaan umum, dipilih setiap hari senin pelaksanaan kerja bakti desa. Bahkan setelah pagi sampai siang pekerjaan untuk desa, sorenya sering dilanjutkan kerja bakti untuk masing-masing jaga. Dan budaya mapalus juga dilakukan di bidang pembangunan rumah, arisan uang dan bahkan arisan makanan. Kegiatan-kegiatan ini sangatlah membantu masyarakat.
TOMBATU, Kamis 18/5/2017. Disambut dengan tarian adat, Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap,SH menghadiri acara Lokakarya Bahasa Daerah Toundanow-Tonsawang di Tombatu. Dalam sambutannya, Bupati menjelaskan bahwa pentingnya melestarikan budaya berbahasa daerah di Kabupaten Minahasa Tenggara karena bahasa daerah merupakan jati diri dari diri kita sendiri. Oleh sebab itu harus tetap dilestarikan, dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Bupati mengatakan bahwa di tahun ajaran baru nantinya akan ada 1 jam mata pelaran berbahasa daerah di setiap sekolah-sekolah di Kabupaten Minahasa Tenggara, khususnya di daerah Tombatu Raya, Silian Raya dan Touluaan Raya. Sebagai pemerintah tentunya wajib untuk melestarikan budaya-budaya yang ada, khususnya budaya berbahasa daerah. Sehingga generasi muda akan kembali menggunakan bahasa daerah dalam berinteraksi setiap hari, sehingga dengan demikian budaya lokal akan terus dilestarikan.
RATAHAN, Sabtu (13/5/2017) Bertempat di gedung Waley wulan Lumintang Kelurahan Tosuraya Kecamatan Ratahan, Pemilihan Putra Putri Mitra tahun 2017 yang diikuti oleh 56 Finalis utusan perwakilan dari Kecamatan dan instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara.
Setelah melalui persaingan yang sangat ketat, akhirnya Fernando Ngangi utusan dari Dinas Kesehatan dengan nomor peserta 43 dan Nada Benu nomor peserta 36 perwakilan dari KPU Minahasa Tenggara, menjadi yang terbaik dan dinobatkan menjadi Putra Putri Mitra 2017.
Diperkirakan ratusan atau bahkan ribuan masyarakat yang datang dari berbagai Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara memadati gedung Wale wulan Lumintang, menyaksikan malam Grand Final Pemilihan Putra Putri Mitra 2017 yang berlangsung sangat meriah.
Bupati Mitra James Sumendap, SH dalam sambutannya menyampaikan bahwa para kontestan yang berkompetisi malam ini tentunya hanya satu pasang yang akan terpilih. Dalam setiap kompetisi seperti ini tentu ada yang menang dan ada yang kalah, tetapi baginya 56 Finalis ini merupakan Putra Putri Terbaik Kabupaten Minasaha Tenggara. Bagi yang menang jangan cepat puas teruslah berkarya, dan bagi yang kalah tidak perlu berkecil hati teruslah berjuang untuk meraih yang terbaik, ujarnya.
Sebelum masuk pada proses penyaringan, para Finalis Putra Putri Mitra 2017 tampil dengan busana Sporty, busana malam dan kreasi batik khas Minahasa Tenggara yaitu batik bentenan.
Setelah proses penyaringan oleh tim yuri, dari 56 finalis di saring menjadi 10 besar, 6 besar dan di saring lagi menjadi 3 besar. Yang berhasil melaju sampai ke tiga besar untuk Putra : Ivan Wawointana utusan Dinas PU, Fernando Ngangi utusan Dinas Kesehatan, dan Timothy Sulu utusan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana(P2KB). Sedangkan untuk Putri : Nada Benu utusan KPU, Elrene Siwi utusan Dinas Pariwisata, dan Flarti Tuda utusan Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD)
Di tahapan ini, 3 besar finalis Putra di berikan pertanyaan yang sama begitupun dengan 3 finalis Putri. Dan yang memberikan pertanyaan adalah Bupati Mitra James Sumendap, SH. Keenam finalis baik Putra maupun Putri mampu menjawab pertanyaan dari Bupati.
Dari persaingan yang sangat ketat ini, Akhirnya Fernando Ngangi dan Nada Benu keluar sebagai pemenang dan di nobatkan menjadi Putra Putri Mitra 2107, di ikuti Wakil I Putra Ivan Wawointana, dan Wakil II Timothy Sulu. Untuk Putri Wakil I Flarti Tuda, dan Wakil II Elrene Siwi.
Turut hadir pada malam Grand Final ini, Ketua DPRD Mitra Drs Tavif Watuseke, Ketua KPUD Mitra Drs Ascke Benu, tamu istimewa Nyong dan Noni Sulut yang juga menjadi tim yuri, dan pejabat pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara.
RATAHAN, Sabtu (13/05/2017). Bupati Mitra James Sumendap, SH mengatakan bahwa lima dari Finalis Putra Putri Mitra 2017 akan disaring lagi untuk studi ke Jepang dengan biaya dari uang pribadinya, bukan dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Tidak hanya sampai disitu saja, bahkan para finalis yang belum berhasil meraih gelar, diberikan uang tunai masing-masing Rp 1 juta.
Tentunya dengan kejutan dari Bupati mendapat apreseasi yang positif dari masyarakat yang hadir di malam itu teristimewa dari para orang tua peserta. Sehingga masyarakat menyampaikan terima kasih atas perhatian Bupati.
Begitupun dengan para tamu undangan baik dari ikatan Nyong Noni Sulut maupun perwakilan putra putri terbaik dari setiap daerah, memberikan apreseasi yang luar biasa atas kejutan ini.
RATAHAN, Jumat (12/5/2017). Penyelenggaraan Roadshow Putra Putri Mitra start di Plaza Ratahan menuju Tombatu, Touluaan, Belang, Pusomaen, Ratahan Timur dan berakhir di Ratahan. Roadshow ini dilepas oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Mitra Drs. Robby Ngongoloy, MSi. Dalam sambutannya, mengingatkan akan kedisiplinan, etika, sopan santun serta ikut mempromosikan Mitra menjadi Kabupaten ‘Mutiara dari Tenggara’. Roadshow ini bertujuan agar selaku duta wisata mampu memperkenalkan teritorial dan potensi Kabupaten Minahasa Tenggara.
Roadshow ini menarik perhatian masyarakat karena mereka antusias menyaksikan romobongan kendaraan yang dihiasi ornamen tradisional. Masyarakat berjubel sepanjang jalan untuk menyaksikan hayatan bersejarah ini. Setidaknya masyarakat terhibur dengan iring-iringan kendaraan yang memuat para finalis Putra Putri Mitra utusan dari semua instansi.
RATAHAN – Ajang Pemilihan Putra Putri Mitra 2017 kembali digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Tenggara. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun untuk menyambut Hari Ulang Tahun(HUT) Kabupaten Minahasa Tenggara yang pada tahun ini memperingati HUT Mitra yang ke-10 pada 23 Mei 2107 nanti.
Bertempat di lokasi wisata perkebunan Lamet Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Ratahan Senin(8/5/17) kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Ir Farry F. Liwe M.Sc
Dalam sambutan Bupati yang di bacakan oleh Sekda Mitra menyampaikan harapan semoga dengan ajang pemilihan Putra Putri Mitra ini menghasilkan Putra Putri Terbaik di Kabupaten Minahasa Tenggara yang nantinya akan menjadi Duta Wisata dan Budaya yang bertugas untuk mempromosikan potensi potensi Wisata dan Kebudayaan yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara, agar Kabupaten ini akan lebih dikenal lagi baik di kanca nasional maupun internasional, yang tentunya akan mendatangkan keuntungan di sektor Pariwisata dan Kebudayaan. Selain itu juga mereka akan membantu setiap acara Protokoler Pemerintah Kabupaten.
Para kontestan yang mengikuti ajang ini utusan dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan utusan dari Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Minasaha Tenggara. Peserta wajib memenuhi kriteria yang di kenal dengan istilah 3B ; Brain, Beauty dan Behavior, dan persyaratan lainnya yang sudah ditentukan oleh panitia.
Setelah Sekda Mitra membuka kegiatan ini, langsung memberikan materi tentang Pemerintahan kepada para finalis, dan diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan pada sesi tanya jawab.
Turut hadir pada acara pembukaan ini para pejabat di jajaran Pemerintahan Kabupaten Minahasa Tenggara.
RATAHAN, Senin (10/4/2017). Salah satu program Kabupaten Minahasa Tenggara adalah Pengelolaan Kekayaan Budaya sektor pariwisata, baik di tingkat nasional, regional, dan internasional melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Dalam rangka upaya promosi objek wisata tersebut maka perlu dilaksanakan upaya strategis untuk lebih memperkenalkan Kabupaten Minahasa Tenggara, antara lain melalui Kegiatan Seminar Budaya dalam rangka revitalisasi budaya lokal yang akan menjadi salah satu ajang dalam rangka mempromosikan pariwisata di Kabupaten Minahasa Tenggara.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap, SH, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Drs. Desten Katiandagho, SH, MM, MAP. (Materi Pandangan Umum Dinas Pariwisata dan Kebudayaan), Drs Ronny Gosal, MSi dari unsur Akademisi (Materi Pengembangan dan Pelestarian Budaya Kabupaten Minahasa Tenggara), Drs. Ferri Uway, MM ( Ketua Kerukunan Masyarakat Adat Pasan Ratahan), Yansen Goniwala dari Suku Pasan Ratahan, Ishak Ntoma dari suku Ponosakan, Julius Tiow dari Suku Tonsawang.
Dari kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan: Peningkatan Promosi Pariwisata Budaya yang ada di Minahasa Tenggara, Terselenggaranya Pesta Adat Pengukuhan Gelar Adat, Melestarikan budaya yang hampir punah di Minahasa Tenggara, Terwujudnya Kabupaten Minahasa Tenggara yang berbudaya dan sebagai salah satu destinasi pariwisata yang berdaya saing serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju pintu gerbang Indonesia di Kawasan Asia Pasific.